RANGKUMAN
BUKU
PENDIDIKAN SENI RUPA
PEMAHAMAN
SENI DAN PENDIDIKAN KESENIAN DI SEKOLAH DASAR
NPM : 10.141.065
Kelas : 4B / PGSD
Seni
bersifat terbuka dan memiliki kemungkinan untuk berubah-ubah. Oleh karena itu
banyak pakar yang mengajukan pengertian seni yang beragam. Seni adalah proses,
produk atau gagasan hasil kerja manusia yang melibatkan kemampuan kreatif,
intuitif, kepekaan indera, kepekaan emosi dan pikiran untuk mencipta sesuatu
yang indah dan selaras. Di dalamnya terdapat keterampilan-keterampilan khusus
manusia dalam melaksanakan prosedur, prisnsip dan teknik-teknik tertentu. Seni
anak berbeda dengan seni orang dewasa. Oleh karena karakter baik fisik maupun
mental keduannya berbeda. Aspek seni adalah penjabaran dari matra-matra
substansial seni. Matra substansial
seni meliputi : a) Matra pengetahuan, b) Matra apresiasi, c) Matra keterampilan
dan d) Matra kreativitas. Keseluruhan matra serta aspek seni berbeda
berada pada wawasan pengetahuan yang sama yaitu estetika. Matra pengetahuan berkaitan dengan pengetahuan
dasar dan jenis seni yang bersangkutan. Aspek
dalam matra ini meliputi : a) terminologi, b) fakta, c) konvensi, d) periode,
e) klasifikasi, f) kriteria, g) metodologi, dan h) teori. Matra apresiasi berkaitan dengan kepekaan serta
kemampuan seseorang melakukan penghayatan hingga penilaian terhadap suatu
proses atau karya seni. Aspek-aspeknya
meliputi : a) penilaian b) empati c) perasaan. Matra
keterampilan dan matra kreativitas termasuk dalam matra produksi. Matra keterampilan berkaitan dengan
kemampuan seseorang dalam a) mengolah
media ungkap atau alat yang digunakannya dalam berkarya, b) ketepatan
mengungkap gagasan ke bentuk karya. Matra kreativitas berkaitan dengan
kemampuan seseorang dalam : a) kepekaan indera seseorang dalam menentukan
masalah, b) kelancaran menggunakan alternatif pemecahan masalah, c) keluwesan
melihat atau memandang suatu masalah serta kemungkinan pemecahannya, d)
kemampuan membuahkan gagasan yang berbeda dari yang ada atau yang biasanya
orisinil, e) kemampuan bercipta, f) kemampuan mengabstraksi hal-hal yang umum
dan menjadi hal-hal spesifik, g) kemampuan memodifikasi atau mengkombinasikan
unsur-unsur seni menjadi karya seni yang utuh, h) kemampuan menata unsur-unsur
seni ke dalam tatanan yan selaras. Jenis seni
terdi ri atas senu rupa, musik tari dan drama. Seni rupa adalah seni yang aktivitas penciptaannya
memerlukan koordinasi mata-tangan. Karya seni rupa dapat dilihat, diraba dan
dirasakan. Berdasarkan fungsinya terdiri atas
seni rupa murni dan terapan. Seni rupa murni fungsinya untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Kerajinan tangan adalah bagian dari seni rupa terapan
yang dikenal sebagai craft.
Seni memiliki fungsi
yang dapat dirasa langsung maupun tidak langsung maknanya oleh anak. Fungsi
yang langsung dirasakan maknanya adalah sebagai media ekspresi diri, media
komunikasi, media bermain dan media pengembangan bakat. Fungsi seni sebagai
ekspresi diri berkaitan dengan kegiatan anak menuangkan perasaan, piki,
imajinasi, dan keinginan-keinginan dalam dirinya ke dalam aktivitas seni atau
hasil karya seni. Kegiatan ini dilakukan tanpa memperdulikan kebermaknaan
gagasannya untuk orang lain, karena kegiatan ini lebih cenderung pada kepuasan
diri anak dalam berolah seni. Fungsi sebagai media komunikasi berbeda dengan
fungsi seni sebagai media ekspresi diri walau di dalamnya tercermin pula
ekspresi diri anak. Perbedaannya terletak pada kebermaknaan gagasan yang
dituangkan anak ke dalam karya seni seni bagi orang lain. Dengan demikian
gagasan yang dituangkan dalam simbol-simbol seni dapat dimengerti dan diterima
oleh orang disekitar. Fungsi seni sebagai media bermain berkaitan dengan
kegiatan anak bermain, sambil berolah seni. Kebebasan berekspresi anak yang
digunakan sambil bermain akan menimbulkan rasa senang. Bila anak merasakan
kenikmatan dalam berolah seni karena senang, maka kegiatan ini akan menjadi
kebiasaannya untuk mengolah seni tanpa perlu mendorong dari luar. Fungsi seni
sebagai pengembangan bakat berkaitan dengan kegiatan mengembangkan minat dan
motivasi anak terhadap seni. Bakat seorang anak pada umumnya bellum muncul.
Bila ini tidak mendapat kesempatan diolah, maka bakat yang dimiliki anak tidak
dapat muncul dan berkembang secara optimal.
Peran seni sebagai
media pendidikan merupakan hal penting dalam mengolah kemampuan-kemampuan dasar
anak dalam belajar. melalui berolah seni yang bersifat menyenangkan
kemampuan-kemampuan dasar anak seperti fisik, cerap, pikir, emosi, sosial,
cipta dan estetika dapat diolah secara optimal. Hal ini merupakan falsafah
dasar bagi pendidikan seni untuk anak yang dikenal sebagai pendidikan melalui
seni atau Education Through Arts. Kemampuan
motorik kasar dan halus anak SD dapat ditinggilkan melalui aktivitas seni yang
dilakukannya. Selain itu koordinasi kerja dari otot-otot kasar dan halus dengan
kepekaan indra dapat terlatih. Melalui pengolahan keterampilan motorik kasar
dan halus ini, kepercayaan diri anak dapat berkembang. Hal ini penting untuk
mempersiapkan siri anak dalam belajar. kemampuan cerap melalui kepekaan indera
anak dalam mengamati, menafsirkan serta merespon masukan-masukan dari dunia
sekitarnya dapat ditinggatkan melalui kegiatan berolah seni. Seni mengolah
kepekaan anak dalam kemmapuan sensori melalui seluruh inderanya dengan cara
yang menyenangkan. Kepekaan dan kemampuan menangkap serta merespon pengetahuan
merupakan hal penting yang perlu dimiliki anak dalam belajar. kemampuan nak
mengolah kesadarannya terhadap lingkungan sekitar, mengolah pengetahuan yang
dimiliki dan menunjukkan keterkaitan dirinya dengan lingkungan sekitar
merupakan kemmapuan pikir yang dapat dikembankan melalui olah seni. Melalui
aktivitas seni anak mengembangkan kemampuan pikirnya terhadap lingkungan
sekitar dilakukan secara aktif dan menyenangkan. Melalui aktivitas ini
kemampuan anak berfikir kritis dapat terolah pula. Cara berfikir ini penting
dalam perkembangan anak dalam belajar. kematangan emosi anak diperlukan untuk
menjadikan mereka siap belajar. melalui kegiatan seni, emosi dapat bebas dan
spontan diungkapkan ke dalam karya seni. Hal ini dapat mendukung kepercayaan
diri pada anak karena konsep dirinya terhadap lingkungan sekitar dapat
diutarakan secara bebas dan menyenangkan. Di samping itu kepekaan anak yang
berkaiatn dengan emosi diolah melalui kegiatan apresiasi estetis. Kehalusan perasaan
akibat pengolahan kepekaan emosi akan membuahkan bbusi pekerti yang halus.
Kemampuan bercipta melalui olah seni dapat mengembangkan daya cipta anak.
Melalui aktivitas seni yang bebas dan imajinatif secara berfikir rinci dapat
meningkatkan kemampuan anak dalam berfikir kreatif. Cara berpikir ini sangat
dibutuhkan anak dalam belajar untuk mendapatkan hasil yang optimal. Di samping
cara berfikir kreatif, kemampuan anak
dalam menciptakan hal-hal yang unik dan baru dapat pula meningkatkan kemampuan
berfikir inovatif. Kemampuan anak mengolah kesadarannya terhadap orang lain di
lingkungannya sekitar dalam berkomunikasi, bekerjasama, menghargai dan dihargai
dapat diolah melalui aktivitas seni. Kepekaan sosial terhadap kehidupan di
lingkungan sekitarnya serta kemmapuan bekerjasama dalam dalam membuahkan karya
kelompok dapat mengolah sikap dan perasaan sosial anak.kemampuan bersosialisasi
merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan. Kemampuan estetika anak
berkaitan dengan kepekaan perasaan kana nilai-nilai keindahan dan keselarasan.
Melalui aktivitas seni, anak terbiasa mengolah keselarasan berfikir, emosi dan
penyerapan terhadap lingkungan sekitar. Kepekaan terhadap keselarasan dan
keutuhan dalam kehidupan anak merupakan tujuan utama dalam pendidikan.
Pendidikan di SD berorientasi kepada perkembangan kemampuan anak dan
kebutuhan-kebutuhannya. Oleh sebab itu oleh sebab itu program pendidikan
ditunjukkan pada hal-hal yang bemakna bagi anak. Oleh karena itu pendekatan
yang diterapkan pada jenjanng SD adalah pendekatan pembelajaran tepadu.
Kegiatan belajarnya dilakukan sambil bermain dan berbuat atau bekerja. Dalam
kegiatan pendidikan di SD, anak ditingkatkan 1) motivasinya untuk meneruskan ke
jenjang SLTP, 2) memperoleh dasar-dasar keterampilan, pengetahuan dan
teknologi yang bermanfaat bagi dirinya,
3) mengolah kematangan emosi anak. Selain itu kemampuan mental anak perlu
diolah melalui kemahirannya berfikir kritis, kreatif dan inovatif. Keseimbagan
berfikir tersebut perlu diperhatikan agar anak dapat dapat berkembang secara
optimal. Belajar di SD saat ini bukan sebagai sarana sosialisasi dan memperoleh
keterampilan baca-hitung-tulis serta setumpuk pengetahan yang bersifat sesaat.
Saat ini anak SD di olah kemampuannya agar dapat melek kebudayaan yang mencakup
keterampilan baca-hitung-tulis yang bermanfaat, keterampilan berfikir kritis,
kreatif, dan inovatif secara seimbang, keterampilan mencerna dan mengolah
teknologi yang bermanfaat. Pendidikan seni adalah segala usaha untuk
meningkatkan kemmapuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan
artistiknya berdasarkan aturan-aturan estetika tertentu. Selain itu pendidikan
seni di SD bertujuan mengembangakan cipta rasa keindahan dan mengolah kemampuan
menghargai seni. Jadi melalui seni, kemempuan cipta, rasa, dan karsa anak
diolah dan dikembangkan. Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang
diterapkan di atas, pendidikan seni mengolah berbagai keterampilan berpikir.
Hal tersebut meliputi keterampilan kreatif, inovatif dan kritis. Keterampilan
ini diolah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.
Karakteristik anak SD yang memandang dunia sekelilingnya masih bersifat
holistik serta kenyataan dalam kehidupan sehari-hari permasalahan yang dihadapi
bersifat menyeluruh dan saling berkaitan maka pendekatan pendidikan seni
bersifat terpadu. Selain itu karakteristik anak yang senang dengan bermain dan
selallu ingin tahu maka kegiatan berolah seni dikembangkan melalui cara bermain
dan bekerja. Karakteristik anak SD dapat dikelompokkan secara umum menjadi
kelompok kelas rendah dan kelas tinggi.
Oleh sebab itu pengembangan matra substansial seni pada setiap kelompok akan
berbeda dengan penekanannya. Dalam pembelajaran terpadu digunakan tema atau
topik tertentu sebagai pusat minat. Pusat minat ini berperan sebagai pengikat
keterpaduan pembelajaran antara satu bidang studi dengan bidang studi lainnya
untuk membentuk suatu konsep yang bermakna dan relevan dengan toipk yang telah
ditentukan. Sebagai pusat minat atau inti kajian yang menjadi dasar dalam
pemilihan topik seyogianya dikembangkan dari konse esensial maupun masalah
penting dalam kehidupan sehari-hari anak. Matra substansial seni merupakan
konsep esensial dalam pendidikan seni. Oleh sebeb itu sebagai pusat minat dalam
keterpaduan pada pendidikan seni seyogianya berangkat dari konsep esensial
tersebut yag digabung dengan kejadian-kejadian penting yang ada dalam kehidupan
anak sehari-hari. Selain matra substansial seperti pengetahuan, apresiasi,
keterampilan dan kreativitas yang bermuara pada estetika, maka keterpaduan
dalam berbagai jenis seni seperti musik, tari rupa dan drama merupakan konsep
esensial yang perlu diperhatikan.
Pelaksanaan keterpaduan pembelajaran seni
ditinjau dari konsep esensialnya dapat dilakukan dengan menampilkan baragam
model seperti :
a.
Dua
jenis seni dengan dua matra substansial seni
b.
Dua
jenis seni dengan lebih dari dua matra substansial seni
c.
Lebih
dari dua jenis seni dengan dua matra substansial seni.
Keterpaduan dalam pendidikan seni
di SD tidak hanya meliputi keterpaduan antara bidang kesenian itu sendiri,
tetapi juga lintas bidang lain seperti IPA, IPS, PPKN, PMP, Matematika, Agama,
Bahasa dan Pendidikan Jasmani. Mengingat pendekatan sistem pembelajaran di SD
menerapkan pendekatan pembelajaran terpadu. Maka penyelenggaraan sebagian mata
pelajarannya masih terpisah. Oleh sebab itu kedudukan pendidikan seni dalam
keterpaduan ini berfungsi sebagai pangkal atau pendukung pembelajaran terpadu
tersebut. Apabila konsep-konsep esensial seni yang akan disampaikan, maka
pendidikan seni merupakan pangkal pembelajaran terpadu. Apabila konsep-konsep
esensial dari bidang atau mata pelajaran lain yang akan disampaikan, maka
pendidikan seni berperan sebagai pendukung konsep tersebut agar lebih bermakna
bagi siswa. Dalam kedudukan pendidikan seni sebagai pangkal pembelajaran
terpadu maka seluruh jenis seni dapat dipadukan secara utuh atau sebagian yang
terdiri dari dua sampai tiga bidang seni. Di samping itu keterpaduan dari
matra-matra substansial seni juga perlu diperhatikan. Apabila berperan sebagai
pendukung pembelajaran terpadu pendidikan seni dapat bersifat utuh, sebagian
maupun terpisah tergantung keperluan konsep esensial bidang lain yang didukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar